Semasa hidup, Choirul Huda pernah menghabiskan banyak waktu dengan pria bernama Riyanto, yang merupakan pemilik sebuah warung kopi di Lamongan.
Hampir setiap hari, kecuali jika latihan atau bertanding, Huda menghabiskan waktu yang lama di kedai yang terletak di Jalan Laras Liris itu.
“Sering guyonan di sini,” ucap Riyanto seperti dilansir BolaSport.com dari Tribun Jatim.
Dari intensitas itu, Riyanto mengetahui sifat-sifat Huda. Di mata Riyanto, penjaga gawang Persela Lamongan itu merupakan sosok yang dermawan.
Ketika melihat anak-anak kecil di Tumenggungan, Lamongan, Huda selalu memanggil dan memberikan uang Rp 5.000.
Hampir setiap hari, kecuali jika latihan atau bertanding, Huda menghabiskan waktu yang lama di kedai yang terletak di Jalan Laras Liris itu.
“Sering guyonan di sini,” ucap Riyanto seperti dilansir BolaSport.com dari Tribun Jatim.
Dari intensitas itu, Riyanto mengetahui sifat-sifat Huda. Di mata Riyanto, penjaga gawang Persela Lamongan itu merupakan sosok yang dermawan.
Ketika melihat anak-anak kecil di Tumenggungan, Lamongan, Huda selalu memanggil dan memberikan uang Rp 5.000.
Minggu (15/10/2017) adalah hari terakhir Riyanto bertatap muka dengan Huda. Huda menghabiskan waktu di warung hampir tiga jam saat itu. Dia memesan telur rebus setengah matang. Padahal, Huda biasanya memesan mi instan dobel plus telur.
Saat Huda hendak pulang, Riyanto sempat menanyakan apakah sang kawan bakal bermain atau tidak pada sore harinya. Persela memang dijadwalkan menjamu Semen Padang pada laga Liga 1 di Stadion Surajaya, Lamongan.
“Terakhir main, Mas,” kata Riyanto menirukan jawaban Huda.
Benar saja, pertandingan kontra Semen Padang menjadi laga pamungkas buat sosok berusia 38 tahun tersebut. Huda meninggal dunia karena berbenturan dengan rekan setimnya, Ramon Rodrigues.
Sang penjaga gawang sempat dilarikan ke rumah sakit dengan alat bantu pernapasan dan tabung oksigen, tetapi segala upaya sudah terlambat.
Pada hari yang sama, Huda dikubur di kompleks pemakaman Pagerwojo, yang tidak jauh dari tempat tinggalnya di Jalan Basuki Rahmat, Lamongan, Jawa Timur.
Saat Huda hendak pulang, Riyanto sempat menanyakan apakah sang kawan bakal bermain atau tidak pada sore harinya. Persela memang dijadwalkan menjamu Semen Padang pada laga Liga 1 di Stadion Surajaya, Lamongan.
“Terakhir main, Mas,” kata Riyanto menirukan jawaban Huda.
Benar saja, pertandingan kontra Semen Padang menjadi laga pamungkas buat sosok berusia 38 tahun tersebut. Huda meninggal dunia karena berbenturan dengan rekan setimnya, Ramon Rodrigues.
Sang penjaga gawang sempat dilarikan ke rumah sakit dengan alat bantu pernapasan dan tabung oksigen, tetapi segala upaya sudah terlambat.
Pada hari yang sama, Huda dikubur di kompleks pemakaman Pagerwojo, yang tidak jauh dari tempat tinggalnya di Jalan Basuki Rahmat, Lamongan, Jawa Timur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar