ILUSTRASI |
SIDOARJO, LAMPUNGUPDATE.COM – Diduga simpatisan ISIS, aparat dari unsur TNI memeriksa DS, warga Sidoarjo, bersamaan dengan perayaan Hari Santri Nasional (HSN).
Aparat TNI mengamankan DS setelah mendapatkan laporan dari seorang tukang jahit busana yang mendapatkan order menjahit bet logo ISIS. Setelah mendapatkan laporan dari penjahit bernama Tamam, warga Sidoarjo tersebut, beberapa petugas langsung mendatangi lokasi penjahit.
Awalnya petugas kesulitan karena pemesannya tidak memberikan alamat yang lengkap. Setelah pemesan memberikan alamatnya, baru petugas langsung mendatangi rumah DS.
Dalam pemeriksaan, DS juga berdalih dan mempertanyakan, kenapa tidak diperbolehkan. Karena logo yang dipesan tersebut diyakini logo Islam.
Setelah mendapatkan penjelasan dari aparat TNI, akhirnya DS menganggukkan kepala. Setelahnya didekati secara familier, DS kemudian bersedia sedikit terbuka. “DS bercerita banyak kepada pemeriksa,” kata petugas dari lingkungan TNI, Minggu.
DS bercerita, selama ini dia kagum dengan kelompok yang ada dalam logo tersebut. Bahkan dia juga pernah mendatangi tahanan terduga teroris di Ambon Abu Fida dan Asep Jaya di Lapas Kelas l Surabaya di Porong.
“DS juga mengaku mempunyai nomor telpon Abu Fida dan Asep Jaja yang sekarang menjalani hukuman di Lapas Porong,” ungkapnya.
Kapolresta Sidoarjo, Kombes Pol Himawan Bayu Aji, tidak menampik adanya laporan kesatuan lain soal diperiksanya seorang pemuda yang diduga simpatisan ISIS.
Pemuda itu berstatus sebagai mahasiswa di Bangil, Pasuruan, berinisial DS asal Tanggulangin, Sidoarjo. Pemuda itu diduga memesan bet untuk ditempelkan di baju.
“Ya, kami sudah mendengar laporan itu. Saat ini masih kami dalami soal laporan tersebut sejauh mana atau lainnya,” jelasnya, Minggu.
Himawan menambahkan dari pihak kesatuan lain itu, juga belum diserahkan kepada Polresta Sidoarjo atau Polsekta Sidoarjo. “Yang bersangkutan belum diserahkan kepada kami,” katanya. (*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar