Kisah yang begitu menyentuh hati ini disebut-sebut terjadi di sebuah Kota bernama Abha, ibukota Provinsi Asir, Arab Saudi. Menurut beberapa sumber, kisah ini diceritakan dalam sebuah video oleh seseorang bernama Syaikh Abdul Muhsin Al-Ahmad.
Dari kisah ini kita belajar bahwa setiap yang bernyawa pasti akan mati. Berikut kisahnya..
Anggun namanya, dan gaun pengantin warna putih membuatnya semakin anggun. Jilbab besar menjadi mahkotanya. Make-up tipis menghiasi wajah ayunya.
Hari itu ia begitu bahagia.“Allaahu akbar, Allaaahu akbar” adzan Isya’ berkumandang, menyadarkannya bahwa ia sudah tak punya wudhu.
“Bu, aku mau berwudhu dan shalat Isya’ dulu,” pamitnya dengan nada santun kepada ibunda. Ia memang terbiasa shalat di awal waktu.
“Apa kamu sudah gila? Para tamu sudah datang. Jika engkau wudhu, bagaimana dengan make-up mu? Semuanya akan terbasuh oleh air” jawab ibunya spontan. Ia terkejut dengan permintaan anaknya.
“Aku harus salat, Bu. Ibu sudah tahu kan, salat adalah perintah Allah yang tak bisa ditawar”
“Iya, tapi kan bisa salatnya nanti saja setelah walimah selesai,” tukas sang ibu,
“Aku ibumu. Demi Allah, jika engkau berwudhu sekarang, ibu akan marah”
“Demi Allah. Salat ini adalah perintah Allah. Ibu sendiri tahu bahwa kita tak boleh mentaati manusia untuk mendurhakai Allah. Aku takut dimarahi Allah”
Dari kisah ini kita belajar bahwa setiap yang bernyawa pasti akan mati. Berikut kisahnya..
Anggun namanya, dan gaun pengantin warna putih membuatnya semakin anggun. Jilbab besar menjadi mahkotanya. Make-up tipis menghiasi wajah ayunya.
Hari itu ia begitu bahagia.“Allaahu akbar, Allaaahu akbar” adzan Isya’ berkumandang, menyadarkannya bahwa ia sudah tak punya wudhu.
“Bu, aku mau berwudhu dan shalat Isya’ dulu,” pamitnya dengan nada santun kepada ibunda. Ia memang terbiasa shalat di awal waktu.
“Apa kamu sudah gila? Para tamu sudah datang. Jika engkau wudhu, bagaimana dengan make-up mu? Semuanya akan terbasuh oleh air” jawab ibunya spontan. Ia terkejut dengan permintaan anaknya.
“Aku harus salat, Bu. Ibu sudah tahu kan, salat adalah perintah Allah yang tak bisa ditawar”
“Iya, tapi kan bisa salatnya nanti saja setelah walimah selesai,” tukas sang ibu,
“Aku ibumu. Demi Allah, jika engkau berwudhu sekarang, ibu akan marah”
“Demi Allah. Salat ini adalah perintah Allah. Ibu sendiri tahu bahwa kita tak boleh mentaati manusia untuk mendurhakai Allah. Aku takut dimarahi Allah”
“Tapi nanti bagaimana? Para tamu akan menertawakanmu karena engkau menemui mereka tanpa make-up. Engkau nanti tidak terlihat cantik”
“Ibu, jika ibu suka aku terlihat cantik di hadapan manusia, tidak sukakah ibu jika aku terlihat cantik di hadapan Allah? Dengan berwudhu dan shalat di awal waktu, Allah akan mencintai kita, mempercantik kita, apapun omongan orang.”
Sang ibu tak bisa berbuat apa-apa lagi untuk mencegah putrinya itu untuk berwudhu. Selesai berwudhu, pengantin itu masuk ke sebuah ruangan untuk menunaikan salat.
“Lama sekali salatnya,” sang ibu gusar.
Sebagian tamu sudah menunggu sekian lama, tapi putrinya belum juga keluar dari ruang salatnya. Betapa terkejutnya sang ibu saat membuka ruangan itu. Putri tercintanya ternyata meninggal dalam kondisi sujud.
Kita tak pernah tahu kapan Allah SWT akan mengambil nyawa kita. Banyak yang meninggal saat usianya sudah tua. Tapi tidak sedikit pula yang meninggal justru secara tiba-tiba.Beruntunglah orang-orang yang saat maut menjemputnya, ia sedang dalam keadaan beribadah kepada Allah SWT.
Atau sedang melakukan perbuatan baik dan amal shalih. Pengantin wanita itu mengajarkan kita kalau apa yang ia lakukan adalah bentuk ketaatannya akan perintah Allah SWT. Ia tak menunda salatnya.
Ia lebih rela kehilangan make-up agar bisa berwudhu untuk salat tepat waktu. Dan ketika bersujud saat salat, Allah SWT memanggilnya dalam keadaan yang sangat baik.
Kepergiannya mungkin berbalut duka bagi semua orang yang ditinggalkan. Tapi apa yang dilakukan wanita ini sudah membuatnya menghadap Allah SWT dalam keadaan sedang menjalankan perintahNya.
Sumber : palembang.tribunnews.com
“Ibu, jika ibu suka aku terlihat cantik di hadapan manusia, tidak sukakah ibu jika aku terlihat cantik di hadapan Allah? Dengan berwudhu dan shalat di awal waktu, Allah akan mencintai kita, mempercantik kita, apapun omongan orang.”
Sang ibu tak bisa berbuat apa-apa lagi untuk mencegah putrinya itu untuk berwudhu. Selesai berwudhu, pengantin itu masuk ke sebuah ruangan untuk menunaikan salat.
“Lama sekali salatnya,” sang ibu gusar.
Sebagian tamu sudah menunggu sekian lama, tapi putrinya belum juga keluar dari ruang salatnya. Betapa terkejutnya sang ibu saat membuka ruangan itu. Putri tercintanya ternyata meninggal dalam kondisi sujud.
Kita tak pernah tahu kapan Allah SWT akan mengambil nyawa kita. Banyak yang meninggal saat usianya sudah tua. Tapi tidak sedikit pula yang meninggal justru secara tiba-tiba.Beruntunglah orang-orang yang saat maut menjemputnya, ia sedang dalam keadaan beribadah kepada Allah SWT.
Atau sedang melakukan perbuatan baik dan amal shalih. Pengantin wanita itu mengajarkan kita kalau apa yang ia lakukan adalah bentuk ketaatannya akan perintah Allah SWT. Ia tak menunda salatnya.
Ia lebih rela kehilangan make-up agar bisa berwudhu untuk salat tepat waktu. Dan ketika bersujud saat salat, Allah SWT memanggilnya dalam keadaan yang sangat baik.
Kepergiannya mungkin berbalut duka bagi semua orang yang ditinggalkan. Tapi apa yang dilakukan wanita ini sudah membuatnya menghadap Allah SWT dalam keadaan sedang menjalankan perintahNya.
Sumber : palembang.tribunnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar