Rabu, 30 Agustus 2017

SUBHANALLAH....Malaikat Maut Menangis Saat Mencabut Nyawa Wanita Ini,!! SIAPAKAH DIA...??? Dan Berikut Penjelasannya..!!! Bantu SEBAR LUASKAN ya..!!

Malaikat Maut pernah menangis saat mencabut nyawa seorang wanita. Kisahnya yang mengharukan terdaftar dalam Tadzkirah oleh Imam Qurthubi. 
“Aku pernah menangis saat mencabut nyawa seorang wanita, ” kata Malaikat Maut. “Saat itu ia baru saja melahirkan di padang pasir. Saya menangis saat mencabut nyawanya karena mendengar bayi itu menangis dan tidak ada seorang pun ada di sana. ” 
Tanpa sepengetahuan Malaikat Maut, karena ia hanya ditugaskan untuk mencabut nyawa, Allah Subhanahu wa Ta’ala lalu menyelamatkan bayi itu dengan langkahnya hingga lalu ia tumbuh besar dan jadi seorang ulama yang dicintaiNya. 
Dalam kisah yang lain dikisahkan cerita yang berbeda. Malaikat Maut ditugaskan mencabut nyawa seorang wanita yang tenggelam di sungai. Yang membuatnya menangis, wanita itu mempunyai dua anak yang masihlah kecil. Ke-2 anak itu tak ditakdirkan meninggal hingga mereka selamat sampai ke tepian, bahkan Malaikat Maut ikut membantunya menepi. 
Lihat dua anak yang masih kecil itu, Malaikat Maut menangis karena ia harus mencabut nyawa ibunya. Mereka akan jadi anak-anak sebatang kara. 
Tahun demi tahun berlalu, dua anak itu akhirnya tumbuh dewasa. Dan dengan izin Allah, ke-2 anak itu sama-sama jadi raja di dua daerah yang berbeda. 
*** 
" Kita tidak pernah tahu kapan Malaikat Maut akan tiba mencabut nyawa. Satu yang tentu, tidak akan ada yang dapat memajukan dan menunda kematian sesaatpun saat Allah sudah menetapkan waktunya. " 
وَلِكُلِّ أُمَّةٍ أَجَلٌ فَإِذَا جَاءَ أَجَلُهُم�' لَا يَس�'تَأ�'خِرُونَ سَاعَةً وَلَا يَس�'تَق�'دِمُونَ 
Setiap umat mempunyai batas saat ; jadi bila sudah datang waktunya mereka tidak bisa mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat (juga) memajukannya. (QS. Al A’raf : 34) 
قُل�' لَا أَم�'لِكُ لِنَف�'سِي ضَرًّا وَلَا نَف�'عًا إِلَّا مَا شَاءَ اللَّهُ لِكُلِّ أُمَّةٍ أَجَلٌ إِذَا جَاءَ أَجَلُهُم�' فَلَا يَس�'تَأ�'خِرُونَ سَاعَةً وَلَا يَس�'تَق�'دِمُونَ 
Katakanlah : “Aku tak berkuasa mendatangkan kemudharatan dan tdk (juga) manfaat pada diriku, namun apa yang diinginkan Allah”. Setiap umat memiliki ajal. Bila sudah datang ajal mereka, jadi mereka tak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak (juga) mendahulukan (nya). (QS. Yunus : 49) 
وَلَن�' يُؤَخِّرَ اللَّهُ نَف�'سًا إِذَا جَاءَ أَجَلُهَا وَاللَّهُ خَبِيرٌ بِمَا تَع�'مَلُونَ 
Dan Allah sekali-kali akan tidak menangguhkan (kematian) seorang jika sudah datang saat kematiannya. Dan Allah Maha Tahu apa yang anda lakukan. (QS. Al Munafiqun : 11) 
Bahkan walau Malaikat Maut iba juga, hal itu takkan menunda kematian yang telah dijadwalkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’la. 
Tetapi, kita juga tak bisa terlampau takut dengan masa depan anak-anak dan keturunan kita. Mereka hidup, tumbuh dan besar tidaklah karena kita tetapi atas kehendak Allah Subhanahu wa Ta’ala. Seperti cerita di atas, bahkan juga ditinggal oleh orangtuanya meskipun, Allah yang akan melindungi mereka. 
Yang justru perlu kita persiapkan dan lebih kita perhatikan yaitu bekal kita hadapi kematian. Siapkah kita hadapi alam barzakh. Siapkah kita hadapi hari kebangkita. Siapkah kita hadapi yaumul hisab saat semua amal kita dibuka di hadapan seluruh makhluk. Sudahkah kita pikirkan, bila Malaikat Maut datang secara mendadak pada kita, di mana rumah kita nanti ; surga atau neraka? 
TOLONG SEBARKAN ARTIKEL PENUH HIKMAH INI SEMOGA BERMANFAAT BUAT KITA SEMUA
http://ift.tt/2vEmnzw

Tidak ada komentar:

Posting Komentar